KLASIFIKASI BIAYA
(Tugas Summary Mata Kuliah Akuntansi Manajemen)
Nama : Diah Anitasari
NIM : 110810201213
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JEMBER
2014
KLASIFIKASI
BIAYA
A.
Definisi
Menurut
Mulyadi (2009:13) Biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya
penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan
penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal konsep “different cost for different purpose”.
Biaya digolongkan menjadi berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini
ditentukan atas dasar tujuan yang ingin dicapai.
B.
Pengertian Biaya
Di dalam semua
bisnis akan terjadi biaya (cost) dan biaya (expense). Biaya sebagai cost
berbeda dengan expense.
ü Cost adalah semua biaya (kas atau sejenisnya yang
dikorbankan) untuk memperoleh atau memproduksi barang yang dianggap akan
memberi manfaat di waktu yang akan datang dan oleh sebab itu akan dicantumkan
dalam neraca.
ü Expense adalah pengeluaran
untuk mendapatkan pendapatan pada suatu periode tertentu yang dikurangkan pada
pendapatan untuk memperoleh laba.
Meskipun semua bisnis memiliki biaya namun biaya
tersebut akan berbeda jika jenis bisnisnya berbeda. Jenis bisnis ada 3 yaitu :
1.
Manufaktur : Perusahaan yang memproduksi bahan baku menjadi barang
jadi
2.
Dagang : Perusahaan yang
membeli barang dan kemudian menjualnya kembali tanpa proses lebih lanjut
3.
Jasa : Perusahaan yang hanya menyediakan jasa
C.
Klasifikasi Biaya
Penggolongan biaya menurut Mulyadi (2005:13) dalam bukunya “Akuntansi Biaya”, biaya dapat digolongkan menurut :
1. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objek
pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran
adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar
disebut “Biaya Bahan Bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek
pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah sebagai berikut : biaya merang,
biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya
asuransi, biaya bunga, dan biaya zat warna.
2.
Penggolongan biaya
menurut fungsi pokok perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi
pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan
umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok :
a.
Biaya
produksi. Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis
besar biaya produksi ini dibagi menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya overhead pabrik (factory
overhead cost). Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung disebut
pula dengan istilah biaya utama (prime
cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
disebut dengan istilah biaya konversi (convertion
cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku
menjadi produk jadi.
b.
Biaya
pemasaran. Merupakan biaya-biaya yeng terjadi untuk melaksanakan pemasaran
produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang
perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian- bagian yang melaksanakan
kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).
c.
Biaya
administrasi dan umum. Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya
gaji karyawan bagian keuangan, bagian akuntansi, bagian personalia dan bagian
hubungan masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotocopy.
3.
Penggolongan biaya menurut
hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau
departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayainya. Biaya
dikelompokkan menjadi dua golongan :
a.
Biaya
langsung
Biaya
langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada,
maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan
mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung
departemen (direct departemental cost) adalah
semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu.
b.
Biaya tidak langsung
Biaya
tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu
yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut
dengan biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Biaya ini
tidak mudah diidentifikasi dengan produk tertentu. Dalam hubungannya dengan
departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi di suatu departemen.
4.
Penggolongan biaya
menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan
menjadi :
a.
Biaya
variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Contoh, biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung.
b.
Biaya
semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding
dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya
tetap dan biaya variabel.
c.
Biaya
semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi
tertentu.
d.
Biaya
tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kegiatan tertentu. Contohnya dari biaya tetap adalah
biaya gaji direktur produksi.
5.
Penggolongan biaya atas
dasar jangka waktu manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya
dapat dibagi menjadi dua :
a.
Pengeluaran
modal ( capital expenditures ). Pengeluaran
modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga pokok
aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara
didepresiasi, diamortisasi, atau deplesi. Contohnya : biaya
depresiasi, pembelian aktiva tetap, pengeluaran untuk riset dan pengembangan.
b.
Pengeluaran
pendapatan ( revenue expenditures ).
Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode
akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran
pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang
diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh: biaya iklan,
biaya tenaga kerja, dan biaya telex.
Penggolongan biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang
dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan. Penggolongan biaya
ini didasarkan pada hubungan biaya dengan : objek pengeluaran; fungsi pokok
perusahaan yaitu, biaya produksi, biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum;
sesuatu yang dibiayai yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung; volume
kegiatan yaitu biaya variable, biaya semivariabel, biaya semifixed, biaya
tetap; dan jangka waktu manfaatnya yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran
pendapatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar